BBC World
Indonesian Declaration of War,
Just few minutes ago the Indonesian foreign ministry had just
announced Indonesian Declaration of War after the recent
Ambalat Incident which involved Malaysian Royal Navy and
Indonesian Air Force although the real event that sparked the war
has not been revealed yet until now because of the still unclear situation which engulfed the both nation.
It is also said by numbers of local media that there’s been an
invasion ongoing in Indonesian capital city, Jakarta. It is not
clear until now whether the news is true or false.
Meanwhile back in United Kingdom, British Prime Minister Brown
Malcombe was the first to announce to the parliaments that
the commonwealth will remain neutral despite the recent event
which involved one of the commonwealth members. He expected
United States and European Union to do the same and stated that
the war is not what the ‘west’ should meddle with unless
Russia or China try to intervence also. “The war is theirs and
not ours, we already spend to many young men to die in
the endless war like that,”said the prime minister to the press
after leaving the parliaments building.
His decision to remain neutral was criticized heavily by
the parliament right wing members who stated that United Kingdom
cannot abandon one of their commonwealth member.
Terjemahan:
Beberapa menit yang lalu kantor kementrian luar negeri Indonesia baru saja mengumumkan deklarasi perang Indonesia
sesudah terjadinya insiden di Ambalat yang melibatkan
Tentara Laut Diraja Malaysia dengan Angkatan Udara Indonesia
meskipun kejadian sebenarnya yang mengakibatkan perang masih
belum bisa diketahui sampai sekarang karena situasi kurang jelas
yang sekarang meliputi kedua negara tersebut. Juga dikatakan oleh
beberapa media lokal Indonesia bahwa sekarang sedang terjadi
invasi di ibukota Indonesia, Jakarta. Tidak jelas sampai sekarang
apakah berita tersebut benar atau tidak.
Sementara itu kembali ke Inggris, Perdana Menteri Inggris
Brown Malcombe merupakan yang pertama untuk mengumumkan kepada
parlemen bahwa negara persemakmuran akan tetap berada di dalam
posisi netral setelah kejadian yang baru saja terjadi yang
meskipun melibatkan salah satu dari negara persemakmuran.
Dia mengharapkan Amerika Serikat beserta Uni Eropa untuk melakukan
hal yang sama kecuali bila Rusia atau China ikut mengintervensi.
“Perang tersebut merupakan perang mereka dan bukan kita,
kita sudah menyia-nyiakan terlalu banyak pemuda-pemuda untuk mati
di perang-perang yang tidak akan berakhir seperti itu,” kata sang
perdana menteri kepada pers setelah meninggalkan gedung parlemen.
Keputusannya untuk tetap berada di dalam posisi netral sangat
dikritik oleh anggota-angota kiri parlemen yang mengatakan bahwa
Inggris tidak boleh seharusnya meninggalkan salah satu anggota
persemakmurannya.
No comments:
Post a Comment